Skip to main content

KELOMPOK SOSIAL

 



Kelompok sosial adalah sekumpulan individu yang memiliki interaksi, hubungan, dan tujuan bersama dalam suatu lingkungan sosial. Kelompok ini terbentuk karena adanya kesamaan kepentingan, nilai, norma, atau tujuan yang ingin dicapai bersama.

Menurut George Herbert Mead, kelompok sosial merupakan tempat individu berinteraksi dan membentuk identitas sosialnya. Sedangkan menurut Emile Durkheim, kelompok sosial terbentuk karena adanya solidaritas sosial, baik mekanik maupun organik.

B. Ciri-Ciri Kelompok Sosial

  1. Kesadaran sebagai bagian dari kelompok
    • Setiap anggota menyadari bahwa dirinya adalah bagian dari kelompok tersebut.
  2. Adanya interaksi sosial
    • Anggota kelompok saling berkomunikasi dan berinteraksi secara langsung maupun tidak langsung.
  3. Memiliki norma dan aturan
    • Setiap kelompok memiliki aturan yang mengatur perilaku anggotanya.
  4. Memiliki tujuan bersama
    • Setiap kelompok memiliki visi dan misi yang ingin dicapai bersama.
  5. Struktur sosial yang jelas
    • Dalam kelompok sosial terdapat peran dan status yang berbeda di antara anggota.

C. Jenis-Jenis Kelompok Sosial

1. Berdasarkan Cara Terbentuknya (Ch. Cooley)

  • Kelompok Primer → Kelompok yang anggotanya memiliki hubungan erat dan bersifat personal.
    Contoh: Keluarga, kelompok teman dekat.
  • Kelompok Sekunder → Kelompok yang anggotanya memiliki hubungan yang bersifat formal dan kurang personal.
    Contoh: Organisasi kerja, partai politik.

2. Berdasarkan Kedekatan Hubungan Antaranggota (Max Weber)

  • Kelompok Formal → Kelompok yang memiliki aturan dan struktur organisasi yang jelas.
    Contoh: Perusahaan, lembaga pemerintah.
  • Kelompok Informal → Kelompok yang terbentuk secara alami tanpa aturan yang baku.
    Contoh: Kelompok hobi, geng pertemanan.

3. Berdasarkan Kepentingan dan Tujuan

  • Kelompok Fungsional → Dibentuk untuk tujuan tertentu, seperti kelompok profesi.
    Contoh: Asosiasi guru, serikat pekerja.
  • Kelompok Okupasional → Kelompok yang terbentuk berdasarkan pekerjaan.
    Contoh: Dokter, pengacara.

4. Berdasarkan Solidaritas Sosial (Emile Durkheim)

  • Solidaritas Mekanik → Kelompok yang terbentuk karena kesamaan nilai dan budaya, biasanya di masyarakat tradisional.
  • Solidaritas Organik → Kelompok yang terbentuk karena saling ketergantungan dalam masyarakat modern.

5. Ferdinand Tonnies merupakan seorang Sosiolog asal Jerman yang mengidentifikasi      jenis kelompok sosial menjadi 2 berdasarkan sifat ikatan antar anggota,                 yaitu Gemeinschaft (Paguyuban) dan Gesellschaft (Patembayan). Berikut penjelasannya:

 a. Gemeinschaft (Paguyuban)

Gemeinschaft atau paguyuban adalah kelompok sosial yang didasarkan pada hubungan sosial yang erat dan bersifat informal. Anggota dalam kelompok ini memiliki ikatan batin yang murni, alamiah, dan bisa bertahan lama. Meskipun hubungan antar anggota paguyuban bersifat informal, tapi mereka bisa menjalani kehidupan yang intim.

b. Gesellschaft (Patembayan)

Gesellschaft atau patembayan adalah kelompok sosial yang didasarkan pada hubungan sosial yang singkat dan formal. Sama seperti kelompok sekunder menurut teori Cooley, anggota kelompok ini tidak memiliki ikatan emosional yang kuat karena interaksi mereka terjalin dalam waktu singkat.


6. William Graham Sunmer merupakan Sosiolog Amerika Serikat yang                mengidentifikasi pembagian kelompok sosial ke dalam 2 grup, yaitu in-group (kelompok     dalam) dan out-group (kelompok luar). 

a. In-group (Kelompok Dalam)

In-group atau kelompok dalam, bisa juga disebut dengan we-group atau kelompok kami. Kelompok sosial in-group akan memiliki hubungan antar anggota yang akrab dan adanya faktor simpati satu sama lain. Terdapat kerja sama, persahabatan, dan kedamaian di dalamnya. 

b. Out-group (Kelompok Luar)

Sementara itu, out-group atau kelompok luar, bisa juga disebut other-group atau kelompok lain. Kelompok sosial ini memungkinkan antar anggotanya saling mengedepankan sikap antagonis dan antipati. Terdapat kebencian, perselisihan, dan permusuhan di dalamnya.

Contoh out-group atau kelompok luar adalah perselisihan antara warga kampung Melayu dengan warga kampung Duren.


7. Robert K. Merton merupakan Sosiolog asal Amerika Serikat. Merton mengemukakan 2 jenis kelompok sosial berdasarkan derajat organisasinya, yaitu membership group (kelompok anggota) dan reference group (kelompok acuan). 

a. Membership Group (Kelompok Anggota)

Hubungan antar anggota membership group, tidak terlalu mengikat. Jadi, meskipun secara fisik, anggotanya masuk ke dalam kelompok, mereka bisa tidak selalu berkumpul dengan anggota yang lain.

Contoh membership group, di antaranya kelompok siswa SMA, kelompok mahasiswa Sosiologi, kelompok pekerja buruh, dan lain sebagainya. 

b. Reference Group (Kelompok Acuan)

Reference group adalah kelompok sosial yang menjadi acuan atau tolak ukur bagi seseorang atau kelompok untuk membentuk kepribadian dan perilaku.

Contoh reference group adalah kelompok influencer fashion wanita Korea yang menjadi referensi bagi kelompok influencer di Indonesia.







D. Peran dan Fungsi Kelompok Sosial

  1. Sebagai Wadah Sosialisasi → Mengajarkan nilai dan norma kepada individu.
  2. Membentuk Identitas Sosial → Menentukan status dan peran sosial seseorang dalam masyarakat.
  3. Menyediakan Dukungan Sosial → Memberikan bantuan emosional maupun materi kepada anggotanya.
  4. Meningkatkan Kesejahteraan Bersama → Membantu dalam mencapai tujuan ekonomi, politik, dan sosial.

E. Contoh Kelompok Sosial dalam Masyarakat

  • Keluarga → Kelompok primer yang menjadi tempat pertama individu belajar norma dan nilai.
  • Sekolah → Kelompok formal yang berfungsi sebagai tempat pendidikan.
  • Komunitas Online → Kelompok informal yang terbentuk berdasarkan kesamaan minat di media sosial.
  • Organisasi Keagamaan → Kelompok sosial berbasis nilai spiritual seperti NU dan Muhammadiyah.

 



F. KELOMPOK SOSIAL TIDAK TERATUR

Kesamaan Publik, Massa, dan Kerumunan

  • Bersifat sementara → Ketiga kelompok ini terbentuk dalam waktu tertentu dan bisa bubar dengan cepat.
  • Interaksi tidak terlalu erat → Hubungan antarindividu dalam kelompok ini biasanya bersifat tidak mendalam dan cenderung spontan.
  • Tidak memiliki struktur organisasi yang jelas → Tidak ada hierarki atau aturan formal dalam interaksi mereka.
  • Dipengaruhi oleh faktor eksternal → Keberadaan kelompok ini sering kali dipicu oleh peristiwa tertentu, seperti isu sosial, acara besar, atau situasi darurat.


G. Kelompok Sosial Tidak Teratur


Kelompok sosial tidak teratur adalah kelompok sosial yang tidak memiliki struktur formal, aturan yang ketat, dan tujuan eksplisit. Kelompok ini cenderung terbentuk secara alami dan spontan berdasarkan minat, kesukaan, atau kepentingan bersama.

Kelompok sosial tidak teratur juga tidak memiliki keterikatan yang mengikat. Anggota dalam kelompok sosial ini memiliki hubungan yang lebih santai dan tidak memiliki peran atau tanggung jawab yang kaku.

Ada 3 jenis kelompok sosial tidak teratur, yaitu kerumunan, massa, dan publik. Berikut penjelasan lengkapnya:

1. Kerumunan

Kerumunan adalah sekumpulan orang yang berada di suatu tempat. Di antara mereka, tidak ada hubungan yang tetap. Komunikasi juga berjalan singkat dan spontan. Kerumunan terbagi lagi menjadi beberapa kelompok, yaitu:

a. Formal Audience: Mempunyai pusat perhatian dan persamaan tujuan yang sifatnya pasif. Contohnya adalah penonton bioskop dan hadirin suatu ceramah.

b. Planned Expressive Group: Kerumunan yang tidak begitu mementingkan pusat perhatian tetapi mempunyai persamaan tujuan dan kepuasan yang dihasilkan. Contohnya adalah orang yang berdansa dan berpesta.

c. Inconvenient Causal Crowds: Kerumunan yang bersifat sangat sementara karena ingin menggunakan fasilitas yang sama. Contohnya adalah orang yang mengantre dan orang yang menunggu kendaraan umum.

d. Panic Causal Crowds: Kerumunan dalam keadaan panik yang sedang berusaha menyelamatkan diri dari bahaya atau keadaan yang bersifat darurat lainnya.

e. Spectator Causal Crowds: Kerumunan yang ingin melihat suatu peristiwa tertentu tanpa direncanakan, seperti orang-orang yang berkerumun di lokasi kecelakaan.

f. Acting Lawless Crowds: Kerumunan yang mempunyai tujuan tertentu dengan menggunakan kekuatan fisik yang berlawanan dengan norma-norma sosial, seperti supporter bola yang sedang melakukan kerusuhan.

g. Immoral Lawless Crowds: Kerumunan yang tindakannya berlawanan dengan norma-norma pergaulan sehari-hari di masyarakat.

 

2. Massa

Massa adalah keseluruhan dari kerumunan sosial. Massa terdiri dari orang-orang anonim dan heterogen. Massa juga tidak ada interaksi, tidak mampu bertindak secara teratur, memiliki sikap yang kurang kritis, dan mudah dipengaruhi oleh aktor di balik massa tersebut.

 

3. Publik

Publik adalah sekumpulan orang yang saling berkumpul, tapi tidak membentuk satu kesatuan. Ciri-ciri publik antara lain adalah interaksi tidak langsung melalui media massa, memiliki perhatian yang sama terhadap suatu isu, dan adanya kecenderungan untuk berfikir rasional.





F. Kesimpulan

Kelompok sosial merupakan bagian penting dalam kehidupan manusia. Dengan adanya kelompok sosial, individu dapat bersosialisasi, bekerja sama, dan mencapai tujuan bersama. Pemahaman tentang kelompok sosial membantu kita dalam memahami dinamika masyarakat dan hubungan antarindividu di dalamnya.

 

                                                                                                                        By Moms Anna 

                                                                                                                        SMAN 1 Pulung

                                                                                                  





Comments

Popular posts from this blog

KONFLIK SOSIAL DI MASYARAKAT

1. Pengertian Konflik Konflik adalah suatu proses sosial di mana dua pihak atau lebih saling berusaha untuk mengalahkan pihak lain dengan cara menghancurkan atau membuatnya tidak berdaya. Konflik dapat terjadi karena adanya perbedaan kepentingan, nilai, atau tujuan antara individu atau kelompok. 2. Faktor Penyebab Terjadinya Konflik Konflik dapat timbul karena berbagai faktor, antara lain: Perbedaan Nilai dan Norma: Ketika individu atau kelompok memiliki nilai dan norma yang berbeda, potensi konflik meningkat. Perbedaan Kepentingan: Kepentingan yang berbeda-beda, terutama yang bertentangan, seringkali menjadi sumber konflik. Ketimpangan Sosial: Perbedaan yang mencolok dalam hal kekayaan, kekuasaan, dan status sosial dapat memicu konflik. Stereotip dan Prasangka: Pandangan yang tidak adil dan prasangka terhadap kelompok lain dapat memperburuk konflik. 3. Bentuk-Bentuk Konflik Konflik dapat dikategorikan ke dalam beberapa bentuk, antara lain: Konflik Intrapersonal: Konflik yang terj...

INTERAKSI SOSIAL DALAM MASYARAKAT

  Pengertian Interaksi Sosial Interaksi sosial adalah proses di mana individu atau kelompok berhubungan dan saling mempengaruhi satu sama lain. Interaksi ini bisa berbentuk kerjasama, persaingan, atau bahkan konflik. Interaksi sosial merupakan dasar dari kehidupan sosial karena tanpa interaksi, kehidupan bersama tidak akan terjadi. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Interaksi Sosial Beberapa faktor yang mempengaruhi interaksi sosial antara lain: Nilai dan Norma Sosial: Aturan-aturan yang mengatur perilaku individu dalam masyarakat. Nilai dan norma berfungsi sebagai pedoman untuk berinteraksi secara harmonis. Status Sosial: Posisi atau kedudukan seseorang dalam masyarakat. Status sosial dapat mempengaruhi cara seseorang berinteraksi dengan orang lain. Peran Sosial: Harapan-harapan yang melekat pada status sosial seseorang. Peran sosial menentukan bagaimana seseorang seharusnya berperilaku dalam interaksi. Komunikasi: Proses pengiriman dan penerimaan pesan antara individu atau kelom...